Mar 7, 2012

Mengapa ROKOK BERBAHAYA?


Rokok
merupakan salah satu produk konsumen paling laris di dunia. Para perokok merupakan pembeli yang loyal karena setiap hari selalu membeli rokok. Begitu juga dengan perusahaan rokok memiliki laba yang fantastis

Rokok termasuk produk konsumen yang paling menguntungkan di dunia. Rokok juga satu-satunya produk (legal) yang, bila digunakan sesuai dengan tujuannya, akan membuat kebanyakan pemakainya kecanduan dan sering kali membunuh mereka.

Indonesia sendiri merupakan salah satu penghasil rokok terbesar di dunia. Jumlah pabrik rokok di Indonesia adalah terbanyak di dunia (sumber: Kompas). Jumlah perokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia melebihi Amerika Serikat yang terkenal dengan produsen rokok ternama.

Merokok telah dikaitkan dengan lebih dari 25 penyakit yang mengancam kehidupan. Misalnya, merokok merupakan kontributor utama pada sejumlah penyakit seperti serangan jantung, stroke, bronkitis kronis, emfisema, dan berbagai kanker, khususnya kanker paru. Tentu saja, seseorang mungkin telah merokok selama bertahun-tahun sebelum terserang salah satu penyakit ini. Sementara itu, merokok tidak membuat seseorang tampak lebih menarik.

Berbagai iklan di banyak media selalu menggambarkan bahwa merokok itu mewah dan sehat. Kenyataannya sangat berbeda. Merokok membuat napas tak sedap, dan gigi serta jari menjadi cokelat kekuningan. Bagi pria, rokok dapat mengakibatkan impotensi. Juga menyebabkan batuk dan napas terengah-engah. Selain itu, para perokok cenderung lebih cepat mengalami kerutan di wajah dan problem kulit lainnya. Jika demikian, sebelum mencoba merokok, coba perhatikan apa saja yang ada dalam sebatang rokok?

Pengaruh Rokok

Merokok berbahaya bagi orang lain. Semakin banyak orang memahami bahayanya mengisap asap rokok orang lain atau menjadi perokok pasif. Misalnya, menikahi seorang perokok meningkatkan risiko terkena kanker paru sebesar 30 persen daripada menikahi orang yang tidak merokok. Anak-anak yang orang-tuanya merokok lebih besar kemungkinan terkena pneumonia atau bronkitis sebelum mereka melewati usia dua tahun daripada anak-anak yang rumahnya bebas asap rokok.

Wanita hamil yang merokok membahayakan bayi dalam kandungan mereka. Nikotin, karbon monoksida, dan bahan kimia lain yang berbahaya dalam asap rokok memasuki aliran darah ibu dan menyalurkannya langsung kepada anak di rahimnya. Konsekuensinya antara lain: lebih besar kemungkinan keguguran secara spontan, melahirkan bayi yang sudah mati, dan kematian bayi yang baru lahir. Selain itu, risiko sindroma kematian bayi mendadak tiga kali lipat bagi bayi-bayi yang ibunya merokok selama kehamilan.

Kandungan Rokok

Sebatang rokok mengandung berbagai zat yang berbahaya. Bahkan zat-zat kimia tertentu ditambahkan dalam sebatang rokok. Resep sebatang rokok sulit diketahui dan menjadi rahasia dapur dari perusahaan rokok. Namun jika diteliti, apa saja kandungan utama sebatang rokok? Berikut ini beberapa kandungan dan zat berbahaya dalam sebatang rokok.

  • Nikotin

    Nikotin, karbon monoksida, dan bahan kimia lain yang berbahaya dalam asap rokok memasuki aliran darah seseorang dan menyebabkan banyak masalah kesehatan. Ada berapa banyak kandungan bahan kimia dalam sebatang rokok? Menurut penelitian, lebih dari 700 jenis bahan kimia tambahan kemungkinan digunakan oleh perusahaan rokok. Sedangkan asap rokok mengandung setidaknya 4.000 zat, termasuk arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida.

    Oleh karena kandungan zat kimia yang berbahaya tersebut, maka paru-paru perokok dan orang-orang yang berada di dekatnya akan terkena sedikitnya 43 zat yang diketahui menyebabkan kanker. Selain itu, dari 4000 zat kimia tersebut terdapat setidaknya 400 zat kimia beracun dalam sebatang rokok.

    Nikotin merupakan salah satu bahan kimia utama dalam sebatang rokok. Nikotin merupakan zat yang sangat adiktif, yang berarti akan membuat Anda memiliki ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan. Asap yang mengandung nikotin dihirup ke dalam paru-paru, dan nikotin mencapai otak Anda hanya dalam waktu enam detik.

    Nikotin dalam dosis besar berfungsi sebagai depresan, menghambat aliran sinyal antara sel saraf. Dalam dosis yang lebih besar, itu adalah racun mematikan, yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah, dan hormon.

  • Karbon Monoksida

    Saat seseorang mengisap sebatang rokok, sejumlah tar dihirup ke dalam paru-paru. Tar menghasilkan karbon monoksida yang membuat lebih sulit bagi sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tar adalah campuran dari zat-zat yang bersama-sama akan tinggal di paru-paru.

  • Zat berbahaya lainnya

    Arsenik, aseton, butan, karbon monoksida, dan sianida merupakan beberapa di antara zat berbahaya yang terdapat di asap rokok. Sebagian besar bahan kimia dalam asap rokok dihirup tinggal di paru-paru. Semakin banyak Anda menarik napas, rasanya lebih baik dan semakin besar kerusakan pada paru-paru.

Bahaya Rokok

Setelah melihat beberapa zat kimia bahkan yang berbahaya dalam sebatang rokok dan dalam keindahan asap rokok, tentu Anda ingin tahu apa saja akibat dari zat-zat kimia tersebut bagi tubuh Anda? Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan karena rokok.

Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah nikotin tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada rokok yang tidak menggunakan filter. Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok bisa membuat jantung Anda berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan tubuh Anda akan oksigen.

Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok.

Itu hanyalah beberapa dari penyakit yang diakibatkan karena merokok. Berbagai penyakit pernapasan lainnya sering menyerang para perokok. Menurut statistik, di seluruh dunia, jumlah perokok yang meninggal karena penyakit akibat merokok berjumlah hampir tiga kali jumlah orang yang meninggal karena alkohol dan narkoba. Apakah Anda masih ingin merokok dan merusak kesehatan Anda?

Read More

Jan 29, 2012

download tekken 5 untuk PC [mediafire]


genre :Action, Fighting
type :full iso | emulated
parts:200 MB, single link
detail :wiki | gamespot | official
size :4.2 GB
recovery record :5%
host :uploadorb, mediafire, upafile +


Dalam game tekken 5 ini akan disajikan dengan pertempuran yang lebih cepat dari Tekken 3dengan peningkatan grafis dan karakter. Dan pertahanan dari masing-masing karakter terus di kembangkan.Tekken menjadi salah satu game utama di kategory Arcadey terutama kelebihan pada dimensi 3D dan visual yang fantastis.


Dan juga pembelajaran tentang jurus jurus juga disediakan secara lengkap dan sistematis baik untuk bertahan atau menyerang dengan combo 1,2,3 maupun full combo.

Pada Tekken 5 akan ada banyak karakter-karakter pilihan seperti juga di game Virtua Fighter 4. Dan setiap karakter memiliki kostumisasai yang unik, sehingga Anda dapat menyesuaikan dengan syle yang Anda punya.

Dengan mode Arcade pada Tekken 5 ini anda akan melawan dari semua karakter jika Anda mampu, tentu saja dibutuhkan latihan yang keras dan jurus jurus yang akan dikeluarkan pada masing masing karakter. Yang nantinya akan diberikan peringkat kemenangan yang diperoleh dari setiap pemain

Banyak tokoh jagoan di tekken 5 seperti Kazuya, Paulus, Hukum, Yoshimitsu, Nina, Xiaoyu, Lei , Hwoarang, Bruce, Anna, Lee, Marduk, Kazama dan masih banyak lagi pemain handal lainnya .
Siapakah jagoan Anda? jika merasa cocok dengan karakter tokoh tersebut Anda tinggal melatih untuk mengeluarkan jurus jurus handal Anda dengan Berlatih di Mode latihan. Disana akan diberi petunjuk tentang jurus-jurus maut yang bisa Anda gunakan untuk mengalahkan semua lawan Anda .

Minimum System Requirements:
OS : xp / vista / 7
CPU: 2.6 ghz Dual Core
RAM: 2 GB
GFX card: 512 MB with pixel shader 3.0

Cara Install :- extract both emulator and iso
- configure the emulator (screenshots included)
- browse the iso and play


200 MB [5% recovery]
Uploadorb:
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Mediafire:
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

4,2 GB [5% recovery]
Single link from upafile

Read More

Dec 18, 2011

Makalah Pendidikan Agama Islam - Dinul Islam



BAB I
| Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini zaman yang sudah sangat jauh dari zamannya para Nabi dan pengikut-pengikutnya, zaman dimana teknologi sudah diagung-agungkan, ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat dan berorentasi kualitas.
Islam datang dengan berbagai petunjuk yang ada didalamnya tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap dan menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna. Dengan ditempatkannya manusia pada posisi yang tinggi yaitu tidak hanya sebagai hamba Allah tetapi juga sebagai khalifah yang mengatur dan mengelola bumi beserta isinya, dan semua itu telah disiapkan dalam ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.
Dan dalam memahami Islam bagi mereka yang baru mempelajari Islam atau baru saja akan mempelajari Islam, terdapat kebingungan tentang istilah-istilah yang ada dalam Islam, seperti :
a)      Apa itu Agama?
b)      Apa itu Religi?
c)      Apa itu Agama Islam?
d)     Apa itu Ad-Din?  
e)      Apa itu Millah?
f)       Apa perbedaan Din dan Millah?
g)      Nash Karakteristik ajaran Agama Islam?
Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuat orang tambah bingung dan jika bingungnya tidak terjawab karena mungkin malu untuk bertanya, di khawatirkan orang tersebut akan justru menjauhi Islam atau yang lebih parahnya lagi malah meninggalkan Islam.
Oleh karena itu kami mencoba menjelaskan beberapa istilah-istilah yang ada pada saat mempelajari Islam agar tidak terjadi kesalahpahaman atau ketidaktahuan nantinya. Diantaranya yaitu kami akan mencoba menjelaskan dan menjabarkan perbedaan definisi tentang istilah-istilah diatas dengan bersumber dari beberapa referensi dan dari pengetahuan yang telah kami dapatkan yang tentunya sangat terbatas. Untuk itu kami memohon partisipasi dari para pembaca jika ada kesalahan atau kekurangan dari tulisan kami.

BAB II | Pembahasan
A.   Pengertian Agama dan Religi
Pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan dan istilah. Mengartikan agama dari sudut kebahasaan lebih mudah daripada mengartikan agama dari sudut istilah karena pengertian agama dari sudut istilah ini sudah mengandung muatan subjektifitas dari orang yang mengartikannya [1].
Mukti Ali salah seorang pakar ilmu perbandingan agama di Indonesia pernah mengatakan; “Barangkali tak ada kata yang paling sulit diberikan pengertian dan defenisi selain dari kata agama.” Pernyataan ini didasarkan pada tiga alasan.
a)      Pertama, bahwa pengalaman agama adalah soal batini, subjektif, dan sangat individualis sifatnya.
b)      Kedua, barangkali tidak ada orang yang begitu semangat dan emosional daripada orang yang membicarakan agama. Karena itu, setiap pembahasan tentang arti agama selalu ada emosi yang melekat erat sehingga kata agama ini sulit didefinisikan.
c)      Ketiga, konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang memberikan definisi tersebut [2].
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut [3].
Kata "Agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi. Religi berasal dari  religio (bahasa Latin), atau religie (bahasa Belanda) atau religion (bahasa Inggris), dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Dan masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia dibawa oleh orang-orang Barat yang menjajah bangsa Indonesia. Religi mempunyai pengertian sebagai keyakinan akan  adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut [4].
Berbicara mengenai agama maka terdapat tiga padanan kata yang semakna dengannya yaitu religi, al-din dan agama. Walaupun sebagian pendapat ada yang mengatakan bahwa ketiganya berbeda satu sama lainnya seperti pendapat Sidi Gazalba dan Zainal Arifin Abbas yang mengatakan al-din lebih luas pengertiannya daripada religi dan agama. Agama dan religi hanya berisi hubungan manusia dengan Tuhan saja sedangkan al-din berisi hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia. Sedangkan menurut Zainal Arifin Abbas, kata al-din (memakai awalan al-ta’rif) hanya ditujukan kepada Islam saja.
Sedangkan pendapat yang mengatakan ketiga kata diatas mempunyai makna sama seperti pendapat Endang Saifuddin Anshari dan Faisal Ismail. Perbedaan hanya terletak pada segi bahasanya saja. Kemudian secara etimologis agama berasal dari bahasa sanskerta, masuk dalam perbendaharaan bahasa M­­­­­­­­­­­­­­elayu (nusantara) dibawa oleh agama Hindu dan Budha. Pendapat yang lebih ilmiah, agama berarti jalan. Maksudnya jalan hidup atau jalan yang harus ditempuh oleh manusia sepanjang hidupnya atau jalan yang menghubungkan antara sumber dan tujuan hidup manusia, atau jalan yang menunjukkan darimana, bagaimana dan hendak kemana hidup manusia di dunia ini [5].

B.   Pengertian Agama Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[6] [7] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
 Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..." 
Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.
Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa Indonesia.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa al-Qur'an danSunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai penggagas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari IbrahimMusaIsa, dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai Para nabi dan rasul dalam Islam). Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman dalam suatu ayat.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur,TauratInjil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam  rumpun agama yang  mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli Kitab atau Ahlul Kitab. [8]

C.   Pengertian Ad-Din
Al-Qur’an banyak sekali mengungkapkan kalimat ‘din’ dalam berbagai surat dan ayat. Kata tersebut terulang dalam 92 kali dan semuanya dalam bentuk tunggal (mufrad), tidak ada satupun dalam bentuk jamak (adyan).
Kata ‘din’ berakar kata dari huruf ‘d-y-n’, yang mempunyai makna ‘meminjam atau berhutang’ bila verbal-nounnya ‘dayn’ (jamak duyun), dan bermakna memeluk (agama) bila berderivasi ‘din’ (jamak adyan). Kata ‘din’ adalah suku kata bahasa Arab original (al-ashil). Bukan kata serapan dari bahasa asing, seperti pendapat semestara ahli yang mengatakan bahwa kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Persia.
Dalam kamus ‘Lisan al-‘Arab’ kata ‘din’ ini secara etimologis digunakan dalam empat makna:
a)    ‘Din’ dalam makna hukum, kuasa, tunduk, mengatur dan perhitungan (al-hukm wa siyasat al-umur wa al-qahr wa al-tadbir wa al-muhasabah).
b)   Din dalam makna ketertundukan, taat, pengabdian, tunduk (al-taskhir, wa al-itha’at wal abdiyah wa al-khudu’).
c)    Din dalam makna pembalasan, perhitungan dan ganjaran (al-jaza’ wa al-hisab wa al-mukafa’ah). Dalam kamus ‘Taj al-‘Arus’ dikemukakan bahwa makna ‘din’ adalah al-jaza’ (pembalasan/ganjaran). Begitu juga Al-Jamakhsyari dalam kitab ‘Asas al-Balaghah’ memaknainya dengan ‘al-jaza’.
d)   Din dalam makna aqidah (al-I’tiqad). Din berdasarkan pandangan ini adalah jalan atau syariat yang dilaksanakan oleh seseorang.
Seorang ahli bahasa Arab berpendapat bahwa ‘din’ mempunyai makna “ketertundukan dan keterhinaan” (al-inqiyad wa al-dzull).
Makna pertama ‘din’ adalah ‘kekuasaan tertinggi dan hukum Allah (al-Sulthat al-Ulya wa al-Hukm Lillah). Makna kedua adalah ketertundukan dan taat kepada kekuasaan Allah (al-Tha’at wa al-Idz’an lihakimiyat Allah wa Sulthanihi). Kedua makna ini tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan lainnya.
Apa yang diperjuangkan para Nabi dan Rasul sejak zaman Adam, Nuh, Ibrahim, Musa , Isa hingga Muhammad adalah penegakkan Dien yaitu Dien yang berlaku di alam semesta yang disebut dengan Islam, yaitu berserah diri kepada ketentuan Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemelihara, Penghancur).

D.   Pengertian Millah
Millah adalah salah satu istilah dalam bahasa Arab untuk menunjukkan agama. Istilah lainnya adalah Din. Kedua istilah tersebut digunakan dalam konteks yang berlainan. Millah digunakan ketika dihubungkan dengan nama Nabi yang kepadanya agama itu diwahyukan dan Din digunakan ketika dihubungkan dengan salah satu agama, atau sifat agama, atau dihubungkan dengan Allah yang mewahyukan agama itu. Dalam perbincangan sehari-hari sering digunakan istilah-istilah millah Ibrahim, Millah Ishaq dan sebagainya, atau Din Islam, Din haqq, Din Allah dan sebagainya[9].
Millah yang terbesar adalah Millah Ibrahim, dan nama ”Ibrahim Faith” sering didengung-dengungkan sudah tidak digunakan lagi karena diutusnya Nabi Muhammad [10]. Dan juga Agama Ibrahim adalah satu dan yang satu itu adalah agama Tauhid dan ini telah disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah:
”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Maidah :3)
Al-Millah terdapat dalam Al-Qur’an dan terulang 15 kali dan semuanya dalam bentuk tunggal. Delapan kali kata tersebut beridhafah kepada Nabi Ibrahim. Semua ini terdapat dalam surat-surat Al-Baqarah: 130 dan 135, Alu Imran: 95, al-Nisa’: 125, al-An’am: 161, Yusuf: 38, al-Nahl: 123, dan al-Haj: 78. Sedangkan sisanya beridhafah kepada dhamir, seperti dalam surat Al-A’raf: 88 dan 89 (Millatina dan Millatikum, kisah Nabi Su’aib), Surat Ibrahim: 13 (millatina), Surat Shad: 7 (al-Millat al-Akhirati), Al-Baqarah: 120 (Millatahum) dan Surat al-Kahfi: 20 (Millatihim).
Menurut M. Quraish Shihab, kata ‘millah’ terambil dari kata yang berarti ‘mengimla’kan’, yakni membacakan kepada orang lain agar ditulis olehnya. Ini karena agama atau ‘millah’ adalah tuntunan-tuntunan yang disampaikan Allah swt bagaikan sesuatu yang diimla’akan atau ditulis sehingga sama sepenuhnya dengan apa yang disampaikan. Ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw dipersamakan dengan ‘millah’ Ibrahim karena prinsip-prinsip ajaran Islam sama dengan prinsip-prinsip ajaran Nabi Ibrahim as seperti tauhid, fitrah, moderasi, penegakan hak dan keadilan, keramahtamaan dan lain-lain.[11]
Sedangkan Ibn Manzhur dalam Lisan al-‘Arab memaknai “millah adalah syariat dan agama (din). Millah adalah agama seperti seperti millah Islam, Kristen dan Yahudi; makna yang lain adalah sejumlah agama dan apa yang dibawa oleh para Rasul.” (hal. 4271).
Dan dari keterangan diatas beberapa Ulama tidak membedakan antara ‘millah’ dan ‘din’.

E.    Perbedaan Din dan Millah
Banyak Ulama yang berlainan pendapat dalam mendefinisikan antara Din dan millah. Dan pada dasarnya, Din dan Millah memiliki satu pengertian yaitu Agama. Tetapi dalam penggunaannya terjadi perbedaan pendapat, agama memiliki pengertian aturan hidup, dan sedangkan kumpulan aturan hidup adalah millah. Sifat millah sendiri selalu disandarkan pada pandangan manusia. Berbeda dengan Din yang disandarkan pada Allah dan nama nabi. Millah itu artinya kepercayaan / agama secara universal. Artinya, dapat digunakan oleh semua agama. Sedangkan Din mengkhususkan pada satu agama yaitu Agama Islam [12].

F.    Dasar Nash Karakteristik ajaran Agama Islam
Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama Islam bersumber dari Al-Quran yang memuat wahyu Allah dan  al-Hadis yang memuat Sunnah Rasulullah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam  (akidah, syari’ah dan akhlak) dikembangkan dengan  rakyu  atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat runtuk mengembangkannya.
Mempelajari agama Islam merupakan fardhu ’ain , yakni kewajiban pribadi setiap muslim  dan musimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat.
Allah telah menetapkan sumber ajaran Islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam Surat An-Nisa (4) ayat 59 yang artinya : ”  Hai orang-orang yang beriman, taatilah (kehendak) Allah, taatilah (kehendak) Rasul-Nya, dan (kehendak) ulil amri di antara kamu ...”.  Menurut ayat tersebut setiap mukmin wajib mengikuti kehendak Allah, kehendak Rasul dan kehendak ’penguasa’ atau ulil amri (kalangan) mereka sendiri.
Kehendak Allah kini terekam dalam Al-Quran, kehendak Rasul terhimpun sekarang dalam al Hadis, kehendak ’penguasa’ (ulil amri) termaktum dalam kitab-kitab hasil karya orang yang memenuhi syarat. Karena mempunyai ”kekuasaan” berupa ilmu pengetahuan untuk mengalirkan ajaran Islam dari dua sumber utamanya Al-Qur’an dan sunnah Rasul. Seperti sabda Rasulullah berikut
“Kutinggalkan kepadamu (umat Islam) dua pusaka abadi apabila kamu berpegang kepadanya, niscaya tidaklah kamu tersesat, yaitu : Al-Qur’an dan teladanku” (H.R. Muslim)
 Dari kedua sumber tersebut dijadikan dasar oleh para sahabat, tabiin, tabiit tabiin, ulama dan para fuqaha untuk mengambil keputusan hukum. Dalam perkembangan hukum/ilmu fiqh untuk mengambil satu keputusan yang tidak didapati di dalam sumber (Al-Qur’an dan sunnah) maka diperkenankan berijtihad. Berikut adalah Sumber Utama ajaran Islam.
a)      Al Quran
Al qur’an merupakan fundamental ajaran Islam yang di dalamnya memuat wahyu dari Allah SWT. Al qur’an merupakan sumber ajaran Islam pertama dan utama dalam Islam. Al qur’an adalah kitab suci yang isinya mengandung firman Allah, turunnya secara bertahap melalui malaikat, pembawanya adalah Nabi Muhammad SAW, susunannya dimulai dari surat al fatihah badan diakhiri surat an nass, bagi yang membacanya bernilai ibadah, fungsinya sebagai hujjah atau bukti yang kuat atas kerosulan Nabi Muhammad SAW, keberadaannya hingga kini masih terpelihara dengan baik dan pemasyarakatannya dilaksanakan secara berantai dari satu generasi ke generasi lainnya dengan tulisan dan lisan
“Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr : 9)
Tujuan diturunkan Al quran untuk menjadi pedoman bagi umat manusia dalam hidup. sehingga mencapai kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata”.(QS Al Ahzab: 36)
“Dan kami turunkan (Al-Qur’an ) itu dengan sebenar-benarnya dan Al-Qur’an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran.” (Q.S. Al-Israa’ : 105)
Dan pokok-pokok kandungan dalam Al-Quran yang menjadi dasar ajaran islam antara lain:
1)      Tauhid,
Petunjuk mengenai aqidah yang harus diyakini umat Islam. petunjuk aqidah ini berintikan keimanan akan ke-Esaan Tuhan dan kepercayaan terhadap kepastian adanya hari kebangkitan, perhitungan serta pembalasan kelak. Dan kepercayaan ke-esaan Allah SWT dan semua kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.
2)      Ibadah,
Petunjuk mengenai syariah yaitu jalan yang harus diikuti oleh manusia dalam berhubungan dengan Allah dan sesama insan. demi kebahagian dunia dan akhirat. Dan semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran tauhid.
3)      Janji dan ancaman,
yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari. Dan petunjuk tentang akhlak mengenai baik dan buruk yang harus diindahkan manusia.
4)      Kisah umat terdahulu,
seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran. Dengan demikian al Qur’an menjadi sangat fundamental bagi manusia,
“Dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami lupakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”. (Q.S al-An’am:38)
b. As-Sunnah
Sunnah adalah segala yang dinukilkan nabi SAW baik perkataan, perbuatan maupun taqrir. Kedudukan as-Sunnah sebagai sumber ajaran Islam selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits juga didasarkan pada kesepakatan para sahabat.
Di dalam Al-Qur’an dipertegas oleh Allah swt bagaimana kedudukan Rasulullah (sunnah) yang patut diikuti:
“….Apa yang di berikan Rosul kepadamu, maka hendaklah kamu menerimanya ; dan apa yang di larang bagimu, maka hendaklah kamu meninggalkanya.” (Q.S. Al-Hasyr : 7).
“Barang siapa mentaati Rosul itu sesungguhnya ia telah mentaati Allah.” (Q.S. An-Nisaa’; 80)
Kedudukan sunnah Rasulullah saw. telah dipertegas oleh Rasulullah dalam salah satu sabdanya:
 “Barang siapa yang tidak suka akan sunnahku maka ia bukan dari golonganku.” (H. R. muttafaq’Alaih)
Sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Qur’an as-Sunnah memiliki fungsi yang sejalan dengan al-Qur’an. keberadaan as-Sunnah tidak dapat dilepaskan dari adanya sebagian dari ayat al-Qur’an yaitu:
1)      Ayat yang bersifat global yang memerlukan perincian, maka Hadits berfungsi untuk merinci petunjuk dan isyarat al-Qur’an yang global tersebut
2)      Ayat yang bersifat umum (menyeluruh) yang menghendaki pengecualian, maka hadits berfungsi sebagai pengecuali terhadap isyarat al-Qur’an yang bersifat umum.
3)      Ayat yang bersifat mutlak (tanpa batas) yang menghendaki pembatasan, maka hadits berfungsi sebagai pembatas.
4)      Isyarat al-Qur’an yang mengandung makna lebih dari satu (Musytarak) yang menghendaki penetapan makna, bahkan terdapat sesuatu yang secara khusus tidak dijumpai keterangannya dari al-Qur’an, maka Hadits berperan sebagai pemberi informasi terhadap kasusu tersebut. Dengan demikian, pemahaman al-Qur’an dan pehaman ajaran Islam yang seutuhnya tidak dapat dipisahkan tanpa mengikut sertakan Hadits.
Menurut penyelidikan para ahli fuqaha dalil-dalil syari’at secara global . Berpangkal kepada empat pokok yaitu: Al-Qur’an, Al-sunnah, Al-ijma’ dan Al-qiyas oleh jumhur ulama disepakati sebagai dalil hukum amaliyah. Selain dalil tersebut masih dikenal dalil lainnya yang senantiasa dipergunakan oleh para ulama dalam mengambil keputusan yaitu: istihsan, maslahat mursalah, saddus zari’ah, istishab dan Al-Urf. Semua dalil-dalil tersebut dijadikan sebagai sumber fiqh Islam.
Menurut hadist Mu’az bin Jabal (nama sahabat nabi yang diutus Rasulullah ke Yaman untuk menjadi Gubernur di sana) sumber dari karakteristik ajaran Islam ada tiga, yakni
1)      Al-Quran  (Kitabullah),
2)      As-Sunnah (kini dihimpun dalam al-Hadis) dan
3)      Rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad.
Berijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh dengan memperguna kan seluruh kemampuan akal pikiran, pengetahuan dan pengalaman manusia yang memenuhi syarat untuk mengkaji dan memahami wahyu dan sunnah serta mengalirkan ajaran, termasuka ajaran mengenai hukum (fikih) Islam dari keduanya.
Dan Berikut adalah Karakteristik Dasar Umat Islam :
a)      Kederhanaan, rasionalitas, dan praktis
Islam tidak memiliki mitologis, ajarannya cukup sederhana dan dapat dipahami. Didalamnya tidak pernah ada tempat bagi keberhalaan dan keyainan yang tidak rasional. Ajaran Islam bersifat rasional yang dapat dijelaskan oleh logika dan penalaran. Islam merangsang pemeluknya mempergunakan akal serta mendorong pemakaian intelek.. Ajarannya bersifat dan langsung yaitu setiap manusia dimungkinkan untuk memahami kitab Allah SWT secara langsung dan menerapkan ketentuan yang ada dalam kehidupan praktis. Sehingga jelaslah bahwa Islam merupakan agama yanng praktis dan tidak memperbolehkan manusia berpuas diri dalam kekosongan (kesia-siaan).
b)     Kesatuan antara materi dan rohani
Islam mendorong manusia untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan. Islam tidak memisahkan secara yang material dengan yang moral, yang duniawi dengan yang ukhrawi, dan mengajak manusia agar selalu mencurahkan tenaga untuk mengkonstruksikan kehidupan atas dasar moral yang sehat. dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Islam menyuruh untuk memadukan antara kehidupan moral dan materi. Sehingga keduanya saling selaras dan memberi kemanfa’atan, bukan dengan kehidupan asketisme (kepertapaan) maupun dengan ideologi materialistik yang dapat mengabaikan sisi moral dan spiritual kehidupan.
c)      Sebuah cara hidup yang lengkap
Islam mempunyai cara hidup yang lengkap yang melingkupi seluruh aspek eksistensi kehidupan manusia. Islam memberikan tuntunan bagi seluruh aspek kehidupan baik pribadi dam sosial, material dan moral, ekonomi dan politik, legal dan kultural, serta nasional dan internasional. Al-Qur’an mengajak manusia agar memeluk Islam tanpa keraguan dan mengikuti tuntunan Ilahi dalam segala aspek kehidupan.
d)     Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat
Islam menciptakan keserasian dan keseimbangan antara individualisme dan kolektivisme. Keduanya mempunyai hak dan kewajiban sehingga harus ditunaikan secara selaras dan sebaik-baiknya.
e)      Universalitas dan Humanisme
Islam bersifat menyeluruh dan sangat menjunjung tinggi kemanusiaan, Islam menghendaki perdamaian dan persatuan Umat. Kehidupan aqidah yang dijalani sendiri akan menimbulkan pemikiran yang bersifat parsial sehingga tidak akan pernah mencerminkan suatu kehidupan yang menyeluruh atau universal. Ke-Universalan akan membuat lengkap dan sempurna suatu sistem yang mencakup aqidah dan organisasi kehidupan dan akan memberikan ketenangan pada fitrah manusia, karena ia menghadapi fitrah tersebut dengan tabi’at yang padu tidak terpecah belah eksistensinya. dengan demikian ke-Universlan akan memberikan kelengkapan dan kesempurnaan serta keterpaduan dalam menjalankan hukum Islam.
Konsep ini berhubungan dengan reailtas-realitas objek yang memiliki wujud yang nyata dan meyakinkan. dan bekas yang realitas. Ia tidak berupa konsep rasional atau idealisme yang tak mempunyai wujud dalam realita. Sehingga dalam kerealistisan konsep dasar Islam akan membawa kepada kehidupan yang bersifat nyata, sebab konsep Islam berhubungan dengan hakikat Ilahi yang nampak dalam jejak bekasnya yang aktif dan efektifitasnya yang nyata. Selain itu juga berhubungan dengan hakikat alam yang nampak dalam gejala-gejalanya yang indrawi, yang memancarkan dan menerima pengaruh.[13]
BAB III | Penutup
Dari penjelasan saya diatas mengenai pengertian dan pandangan istilah-istilah dalam Islam dan dapat saya tarik beberapa kesimpulan yang akan memudahkan pembaca yang ingin menyelami dan mendalami makalah saya yang sederhana ini.
Isi dan kesimpulan ini bisa saja berubah apabila ditemukan data yang lebih akurat dan valid atau lebih sahih dari yang telah ada dalam makalah saya ini. Karena itu janganlah terlalu berpegang pada makalah ini yang tentunya memiliki banyak kekurangan, baik yang diketahui ataupun tidak diketahui, maka bacalah juga makalah, buku, artikel ataupun bacaan lain yang berhubungan dengan materi yang saya pegang ini yang tentunya akan menambah pengetahuan kita bersama dalam khazanah keilmuan Islam.
Dan di bawah ini adalah kesimpulan yang saya kumpul dari materi makalah ini.
a)     Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Agama merupakan kebutuhan pokok rohani manusia yang dibawa semenjak manusia ada dalam kandungan . Manusia juga tidak bisa dipisahkan dari agama karena tidak semua persoalan bisa diselesaikan dalam bentuk materi tetapi melalui keyakinan kepadaNYA. Agama juga akan bermanfa’at dalam membentuk kepribadian manusia (pemeluk-pemeluknnya).
b)      Religi adalah keyakinan akan  adanya kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta norma-normanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut.
c)      Agama Islam dalam arti terminologis adalah agama yang ajaran-ajarannya diberikan Allah kepada masyarakat manusia melalui para utusan-Nya (Rasul-rasul) yang berisi hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam semesta. “Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh para Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw. agama yang mengharuskan umatnya untuk menyerahkan diri sepenuhnya untuk Allah, tapi Islam tak sepenuhnya mengikat umatnya, Islam memiliki sifat Universal / Universalitas Islam (Ilaa Kaaffatil Khalqi) tidak berarti Islam mengatur segalanya secara ketat, terperinci dan seragam, justru sifat Universalitas Islam itu tercermin dalam bervariasinya cara pengaturan terhadap berbagai hal, situasi dan kondisi. Ada yang diatur secara ketat, terperinci dan seragam, dan ada yang diatur hal-hal yang pokok saja sedangkan perinciannya manusia yang mengaturnya sendiri (Antum A'laikum Bi Umuri Dunyaakum) asal tidak menyimpang dari garis-garis Islam.” (Pemikiran KH. Achmad Siddiq)[14].
d)     Makna din secara bahasa berarti tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya (bahasa indonesia), juga berarti hukum peraturan, undang-undang, tuntutan, disiplin, taat, tingkah laku, adat kebiasaan, perhitungan, hutang, balasan, dan ibadah kepada Tuhan (bahasa Arab) atau juga ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia berasal dari kekuatan gaib (bahasa latin dan Eropa).
e)      Millah dapat diartikan sebagai tuntunan-tuntunan yang disampaikan Allah SWT bagaikan sesuatu yang diimla’akan atau ditulis sehingga sama sepenuhnya dengan apa yang disampaikan.
f)       Perbedaan Din dan Millah
i)        Banyak Ulama yang berlainan pendapat dalam mendefinisikan antara Din dan millah. Dan pada dasarnya, Din dan Millah memiliki satu pengertian yaitu Agama. Tetapi dalam penggunaannya terjadi perbedaan pendapat, agama memiliki pengertian aturan hidup, dan sedangkan kumpulan aturan hidup adalah millah. Sifat millah sendiri selalu disandarkan pada pandangan manusia. Berbeda dengan Din yang disandarkan pada Allah dan nama nabi. Millah itu artinya kepercayaan / agama secara universal. Artinya, dapat digunakan oleh semua agama. Sedangkan Din mengkhususkan pada satu agama yaitu Agama Islam.
ii)      Perbedaan makna ini karena: pengalaman agama adalah soal batini, subjektif, semangat, emosional, dan konsepsi tentang agama yang sangat individualis sifatnya.
g)      Dasar Nash dan Karakteristik ajaran Agama Islam
i)        Dasar Utama Ajaran Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadist, jika ada masalah yang tidak tercantum secara jelas didalam keduanya, maka dapat dilakukan Rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad.
ii)      Karakteristik Ajaran Islam
a.       Kederhanaan, Rasionalitas, dan Praktis
b.      Kesatuan antara materi dan rohani
c.       Sebuah cara hidup yang lengkap
d.      Universalitas dan Humanisme
e.       Keseimbangan Antara Pribadi dan Masyarakat

Daftar Pustaka œ
·         Abuddin Natta. 1993. Al-qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah I) Cet. I. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
·         MH, Amin Jaiz, Pokok-pokok Ajaran Islam, Korpri Unit PT. Asuransi Jasa Indonesia Jakarta, 1990.
·         W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)
·         M. Ali Hasan, Perbandingan Mazhab, (Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003)
·         Abuddin Natta. 2007. “Metodologi Studi Islam”. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
·         Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan.
·         Sayyid Qutb, Karakteristik Konsepsi Islam, Bandung: Pustaka, 1990
·         id.wikipedia.org, hidayatullah.com, dan islam-basics.com


[1] Istilah dapat diartikan sebagai suatu kesepakatan para ahli mengenai makna dari sesuatu setelah terlebih dulu meninggalkan makna kebahasaannnya.
[2] Seperti yang penulis kutip pada buku karya Abuddin Natta. 1993. Al-qur’an dan Hadits (Dirasah Islamiyah I) Cet. I. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hlm. 7.
[3] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hlm 86.
[4] http://id.wikipedia.org/wikiAgama.htm (Diakses pada tanggal 14 September 2011)
[5] MH, Amin Jaiz, Pokok-pokok Ajaran Islam, Korpri Unit PT. Asuransi Jasa Indonesia Jakarta, 1990. Hlm 5.
Online Islam Basics: About Islam and American Muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR), Copyright ©2007  (Diakses pada tanggal 14 September 2011)

[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Islam.htm (Diakses 14 September 2011)
[9] Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. Hlm. 652.
[11] Seperti yang penulis kutip dari buku karya Abuddin Natta. 2007. “Metodologi Studi Islam”. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Hlm. 12 yang beliau mengutip dari buku karya M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Lentera Hati, Jakarta. hal. 4271
[12] Dikutip dati tanya jawab dengan Ustadz Mu’alim Syah (0852361344xx) dengan sarana SMS (Short Message Service) yang beliau dapat dari Pemikiran KH. Achmad Siddiq, (Pesan pada 18.06 wib, 16 September 2011).
[13]Dikutip dari buku karya Sayyid Qutb, Karakteristik Konsepsi Islam, Bandung: Pustaka, 1990
[14] Ustadz Mu’alim Syah, loc. cit.
Read More